MENGAPA MENGELOLA RISIKO KEUANGAN ?
Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukkan bahwa manajemen
dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan. Jika nilai
perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi risiko yang
aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan.
Pertama, manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus
kas perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil dapat meminimalkan kejutan laba
sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi arus kas. Manajemen eksposur yang aktif
memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama.
Para pemberi pinjaman, karyawan dan pelanggan juga memperoleh manfaat dari
manajemen eksposur. Akhirnya karena kerugian yang ditimbulkan oleh risiko harga dan
suku bunga tertentu dialihkan kepada pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi,
manajemen eksposur membatasi risiko yang dihadapi oleh konsumen.
sumber: buku akuntansi internasional
Rabu, 20 April 2011
perencanaan dan pengendali manajemen
Persaingan global yang terjadi seiring dengan kemajuan dalam teknologi terus-
menerus secara signifikan mengubah ruang lingkup usaha dan ketentuan pelaporan
internal. Pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional secara terus-menerus,
mata uang yang mengambang, risiko kedaulatan, pembatasan terhadap pengirim dana
lintas batas nasional, perbedaan dalam sistem pajak nasional, perbedaan tingkat suku
bunga dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva,
laba, dan biaya modal perusahaan merupakan variabel yang memperumit keputusan
manajemen. Pada saat yang bersamaan, perkembangan seperti Internet, konferensi
video, dan transfer elektronik mengubah ekonomi produksi, distribusi, dan pendanaan.
Persaingan global dan cepatnya penyebaran informasi mendukung semakin
sempitnya perbedaan nasional dalam praktik akuntansi manajemen. Tekanan tambahan
mencakup antara lain perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif
biaya, dan kinerja, serta koordinasi operasi global melalui usaha patungan (joint
ventures) dan kaitan strategic lainnya. Hal tersebut mendorong manajemen perusahaan
multinasional untuk tidak hanya menerapkan teknik akuntansi internal yang dapat
dibandingkan, tetapi juga menggunakan teknik-teknik ini dengan cara yang sama.
sumber:bahan ajar YUDHI HERLIANSYAH, SE, AK, MSi dan buku akuntansi internasional
menerus secara signifikan mengubah ruang lingkup usaha dan ketentuan pelaporan
internal. Pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional secara terus-menerus,
mata uang yang mengambang, risiko kedaulatan, pembatasan terhadap pengirim dana
lintas batas nasional, perbedaan dalam sistem pajak nasional, perbedaan tingkat suku
bunga dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva,
laba, dan biaya modal perusahaan merupakan variabel yang memperumit keputusan
manajemen. Pada saat yang bersamaan, perkembangan seperti Internet, konferensi
video, dan transfer elektronik mengubah ekonomi produksi, distribusi, dan pendanaan.
Persaingan global dan cepatnya penyebaran informasi mendukung semakin
sempitnya perbedaan nasional dalam praktik akuntansi manajemen. Tekanan tambahan
mencakup antara lain perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif
biaya, dan kinerja, serta koordinasi operasi global melalui usaha patungan (joint
ventures) dan kaitan strategic lainnya. Hal tersebut mendorong manajemen perusahaan
multinasional untuk tidak hanya menerapkan teknik akuntansi internal yang dapat
dibandingkan, tetapi juga menggunakan teknik-teknik ini dengan cara yang sama.
sumber:bahan ajar YUDHI HERLIANSYAH, SE, AK, MSi dan buku akuntansi internasional
Rabu, 13 April 2011
ANALISIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL
ANALIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL
Analisis prospektif mencakup tahap :
a. peramalan dan
b. penilaian.
c.Ketika melakukan peramalan, para analis membuat ramalan mengenai prospek
perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis
keuangan. Ramalan ini menjawab berbagai pertanyaan seperti, Bagaimana perubahan
strategi usaha sebuah perusahaan dapat memengaruhi volume dan laba penjualannya
di masa depan? Apakah perusahaan baru-baru ini menerapkan kebijakan akuntansi
baru yang membuat laba kini terlihat lebih baik, dengan konsekuensi laba tahun depan
menjadi lebih rendah? Apakah hubungan keuangan yang terlihat dalam analisis rasio
yang dilakukan analis akan terus berlanjut?
Ketika melakukan penilaian, analis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu
estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam
banyak keputusan usaha.
Para pakar dalam penilaian internasional memberikan peringatan berikut
mi kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional yaitu : ”Setiap
aturan yang telah Anda pelajari di negara asal Anda menjadi tidak berlaku di luar
negeri. Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis,
perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat
besar terhadap peramalan dan penilaian internasional ”.
ISU LEBIH LANJUT
Keempat tahap analisis usaha (analisis usaha, akuntansi, keuangan, dan
prospektif) dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini :
(1) akses informasi
(2) ketepatan waktu informasi
(3) hambatan bahasa dan terminology
(4) masalah mata uang asing
(5) perbedaan dalam jenis dan format laporan ketiangan.
Akses Informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara
lugs dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlall yang tak terhitung
banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini
memiliki sites Web dan laporan tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari berbagai
sumber interact dan lainnya.
Sumber informasi lain yang juga berharga adalah (1) publikasi pemerintah, (2)
organisasi riset ekonomi, (3) organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-
bangsa, (4) organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
Ketepatan Waktu Informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak
regulator, dan siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap
negara.
Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban
para pem-baca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk
perusahaan-pe-rusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah.
Agar penilaian yang dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus
atas jumlah yang di-laporkan, dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun
tidak konvensional.
Pertimbangan Mata Uang Asing
Akun-akun yang berdenominasi dalam mata uang asing membuat para analis
menghadapi dua jenis permasalahan yaitu :
1. Berkaitan dengan kemudahan pembaca
2. Menyangkut isi informasi.
Sebagian besar perusahaan di seluruh dunia menetapkan denominasi akun-akun
keuangannya dalam mata uang domisili nasional mereka. Bagi seorang pembaca dari
AS yang terbiasa dengan dolar, analisis akun-akun yang dinyatakan dalam euro dapat
menimbulkan kebingungan. Jawaban yang umum untuk mengatasinya adalah dengan
mentranslasikan saldo-saldo dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik.
Apabila laporan yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para
pembaca dalam melihat akun-akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah
dikenal umum, maka dapat timbal gambaran yang sebenarnya mengalami distorsi.
Secara khusus, perubahan kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan
sering kali menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan
dengan peristiwa yang mendasarinya.
sumber:buku Akuntansi Internasional Frederick Education Prentice.D.S.Choi,Gary K.Meek,International Accounting
Analisis prospektif mencakup tahap :
a. peramalan dan
b. penilaian.
c.Ketika melakukan peramalan, para analis membuat ramalan mengenai prospek
perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis
keuangan. Ramalan ini menjawab berbagai pertanyaan seperti, Bagaimana perubahan
strategi usaha sebuah perusahaan dapat memengaruhi volume dan laba penjualannya
di masa depan? Apakah perusahaan baru-baru ini menerapkan kebijakan akuntansi
baru yang membuat laba kini terlihat lebih baik, dengan konsekuensi laba tahun depan
menjadi lebih rendah? Apakah hubungan keuangan yang terlihat dalam analisis rasio
yang dilakukan analis akan terus berlanjut?
Ketika melakukan penilaian, analis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu
estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam
banyak keputusan usaha.
Para pakar dalam penilaian internasional memberikan peringatan berikut
mi kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional yaitu : ”Setiap
aturan yang telah Anda pelajari di negara asal Anda menjadi tidak berlaku di luar
negeri. Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis,
perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat
besar terhadap peramalan dan penilaian internasional ”.
ISU LEBIH LANJUT
Keempat tahap analisis usaha (analisis usaha, akuntansi, keuangan, dan
prospektif) dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini :
(1) akses informasi
(2) ketepatan waktu informasi
(3) hambatan bahasa dan terminology
(4) masalah mata uang asing
(5) perbedaan dalam jenis dan format laporan ketiangan.
Akses Informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara
lugs dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlall yang tak terhitung
banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini
memiliki sites Web dan laporan tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari berbagai
sumber interact dan lainnya.
Sumber informasi lain yang juga berharga adalah (1) publikasi pemerintah, (2)
organisasi riset ekonomi, (3) organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-
bangsa, (4) organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
Ketepatan Waktu Informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak
regulator, dan siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap
negara.
Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban
para pem-baca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk
perusahaan-pe-rusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah.
Agar penilaian yang dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus
atas jumlah yang di-laporkan, dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun
tidak konvensional.
Pertimbangan Mata Uang Asing
Akun-akun yang berdenominasi dalam mata uang asing membuat para analis
menghadapi dua jenis permasalahan yaitu :
1. Berkaitan dengan kemudahan pembaca
2. Menyangkut isi informasi.
Sebagian besar perusahaan di seluruh dunia menetapkan denominasi akun-akun
keuangannya dalam mata uang domisili nasional mereka. Bagi seorang pembaca dari
AS yang terbiasa dengan dolar, analisis akun-akun yang dinyatakan dalam euro dapat
menimbulkan kebingungan. Jawaban yang umum untuk mengatasinya adalah dengan
mentranslasikan saldo-saldo dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik.
Apabila laporan yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para
pembaca dalam melihat akun-akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah
dikenal umum, maka dapat timbal gambaran yang sebenarnya mengalami distorsi.
Secara khusus, perubahan kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan
sering kali menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan
dengan peristiwa yang mendasarinya.
sumber:buku Akuntansi Internasional Frederick Education Prentice.D.S.Choi,Gary K.Meek,International Accounting
Harmonisasi Akuntansi Internasional - Uni Eropa
UNI EROPA (EUROPEAN UNION – EU)
Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa.
Untuk mencapai tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah
inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi:
•Perolehan modal dalam tingkat EU;
•Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang
terintegrasi;
• Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang
sahamnya tercatat.
Direktif Keempat, Ketujuh dan Kedelapan
Direktif EU Keempat, yang dikeluarkan pada tahun 1978, merupakan satu set
aturan akuntansi yang paling luas dan komprehensif dalam kerangka dasar.
Direktif Ketujuh, yang dikeluarkan pada tahun 1983, membahas masalah-masalah
laporan keuangan konsolidasi.
Direktif Kedelapan, dikeluarkan pada tahun 1984, membahas berbagai aspek
kualifikasi profesional yang berwenang untuk melaksanakan audit yang diwajibkan oleh
hukum (audit wajib).
Apakah Upaya Harmonisasi EU telah Berhasil?
Direktif Keempat dan Ketujuh memiliki pengaruh yang dramatis terhadap
pelaporan keuangan di seluruh EU, yaitu membawa akuntansi di seluruh negara
anggota EU ke tahap penyeragaman yang baik dan relatif memadai. Direktif ini
mengharmonisasikan penyajian akan rugi dan laba (laporan laba rugi) serta neraca dan
menambah informasi tambahan minimum dalam catatan, secara khusus pengungkapan
pengaruh aturan pajak atas hasil yang dilaporkan.
Pendekatan Baru EU dan Integrasi Pasar Keuangan Eropa
Komisi mengumumkan bahwa EU perlu untuk bergerak secara tepat dengan
maksud untuk memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan yang sedang berupaya
untuk melakukan pencatatan di Amerika Serikat dan pasar-pasar dunia lainnya akan
tetap dapat bertahan dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC juga menekankan agar
EU memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan standar internasional, yang
menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional.
Pada tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang baru.
Hal yang menarik dari strategi ini adalah usulan aturan bahwa seluruh perusahaan EU
yang tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk bank, perusahaan asuransi dan SME
(perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-akun konsolidais sesuai
dengan IFRS.
sumber:buku Akuntansi Internasional Frederick Education Prentice.D.S.Choi,Gary K.Meek,International Accounting
Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa.
Untuk mencapai tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah
inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi:
•Perolehan modal dalam tingkat EU;
•Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang
terintegrasi;
• Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang
sahamnya tercatat.
Direktif Keempat, Ketujuh dan Kedelapan
Direktif EU Keempat, yang dikeluarkan pada tahun 1978, merupakan satu set
aturan akuntansi yang paling luas dan komprehensif dalam kerangka dasar.
Direktif Ketujuh, yang dikeluarkan pada tahun 1983, membahas masalah-masalah
laporan keuangan konsolidasi.
Direktif Kedelapan, dikeluarkan pada tahun 1984, membahas berbagai aspek
kualifikasi profesional yang berwenang untuk melaksanakan audit yang diwajibkan oleh
hukum (audit wajib).
Apakah Upaya Harmonisasi EU telah Berhasil?
Direktif Keempat dan Ketujuh memiliki pengaruh yang dramatis terhadap
pelaporan keuangan di seluruh EU, yaitu membawa akuntansi di seluruh negara
anggota EU ke tahap penyeragaman yang baik dan relatif memadai. Direktif ini
mengharmonisasikan penyajian akan rugi dan laba (laporan laba rugi) serta neraca dan
menambah informasi tambahan minimum dalam catatan, secara khusus pengungkapan
pengaruh aturan pajak atas hasil yang dilaporkan.
Pendekatan Baru EU dan Integrasi Pasar Keuangan Eropa
Komisi mengumumkan bahwa EU perlu untuk bergerak secara tepat dengan
maksud untuk memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan yang sedang berupaya
untuk melakukan pencatatan di Amerika Serikat dan pasar-pasar dunia lainnya akan
tetap dapat bertahan dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC juga menekankan agar
EU memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan standar internasional, yang
menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional.
Pada tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang baru.
Hal yang menarik dari strategi ini adalah usulan aturan bahwa seluruh perusahaan EU
yang tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk bank, perusahaan asuransi dan SME
(perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-akun konsolidais sesuai
dengan IFRS.
sumber:buku Akuntansi Internasional Frederick Education Prentice.D.S.Choi,Gary K.Meek,International Accounting
Langganan:
Postingan (Atom)