Rabu, 20 April 2011

Manajemen Resiko Keuangan

MENGAPA MENGELOLA RISIKO KEUANGAN ?

Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukkan bahwa manajemen

dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan. Jika nilai

perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi risiko yang

aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan.

Pertama, manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus

kas perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil dapat meminimalkan kejutan laba

sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi arus kas. Manajemen eksposur yang aktif

memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama.

Para pemberi pinjaman, karyawan dan pelanggan juga memperoleh manfaat dari

manajemen eksposur. Akhirnya karena kerugian yang ditimbulkan oleh risiko harga dan

suku bunga tertentu dialihkan kepada pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi,

manajemen eksposur membatasi risiko yang dihadapi oleh konsumen.
sumber: buku akuntansi internasional

perencanaan dan pengendali manajemen

Persaingan global yang terjadi seiring dengan kemajuan dalam teknologi terus-

menerus secara signifikan mengubah ruang lingkup usaha dan ketentuan pelaporan

internal. Pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional secara terus-menerus,

mata uang yang mengambang, risiko kedaulatan, pembatasan terhadap pengirim dana

lintas batas nasional, perbedaan dalam sistem pajak nasional, perbedaan tingkat suku

bunga dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva,

laba, dan biaya modal perusahaan merupakan variabel yang memperumit keputusan

manajemen. Pada saat yang bersamaan, perkembangan seperti Internet, konferensi

video, dan transfer elektronik mengubah ekonomi produksi, distribusi, dan pendanaan.

Persaingan global dan cepatnya penyebaran informasi mendukung semakin

sempitnya perbedaan nasional dalam praktik akuntansi manajemen. Tekanan tambahan

mencakup antara lain perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif

biaya, dan kinerja, serta koordinasi operasi global melalui usaha patungan (joint

ventures) dan kaitan strategic lainnya. Hal tersebut mendorong manajemen perusahaan

multinasional untuk tidak hanya menerapkan teknik akuntansi internal yang dapat

dibandingkan, tetapi juga menggunakan teknik-teknik ini dengan cara yang sama.
sumber:bahan ajar YUDHI HERLIANSYAH, SE, AK, MSi dan buku akuntansi internasional

Rabu, 13 April 2011

ANALISIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL

ANALIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL

Analisis prospektif mencakup tahap :

a. peramalan dan

b. penilaian.

c.Ketika melakukan peramalan, para analis membuat ramalan mengenai prospek

perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis

keuangan. Ramalan ini menjawab berbagai pertanyaan seperti, Bagaimana perubahan

strategi usaha sebuah perusahaan dapat memengaruhi volume dan laba penjualannya

di masa depan? Apakah perusahaan baru-baru ini menerapkan kebijakan akuntansi

baru yang membuat laba kini terlihat lebih baik, dengan konsekuensi laba tahun depan

menjadi lebih rendah? Apakah hubungan keuangan yang terlihat dalam analisis rasio

yang dilakukan analis akan terus berlanjut?

Ketika melakukan penilaian, analis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu

estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam

banyak keputusan usaha.

Para pakar dalam penilaian internasional memberikan peringatan berikut

mi kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional yaitu : ”Setiap
aturan yang telah Anda pelajari di negara asal Anda menjadi tidak berlaku di luar

negeri. Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis,

perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat

besar terhadap peramalan dan penilaian internasional ”.
ISU LEBIH LANJUT

Keempat tahap analisis usaha (analisis usaha, akuntansi, keuangan, dan

prospektif) dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini :

(1) akses informasi

(2) ketepatan waktu informasi

(3) hambatan bahasa dan terminology

(4) masalah mata uang asing

(5) perbedaan dalam jenis dan format laporan ketiangan.
Akses Informasi

Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara

lugs dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlall yang tak terhitung

banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini

memiliki sites Web dan laporan tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari berbagai

sumber interact dan lainnya.

Sumber informasi lain yang juga berharga adalah (1) publikasi pemerintah, (2)

organisasi riset ekonomi, (3) organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-

bangsa, (4) organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
Ketepatan Waktu Informasi

Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak

regulator, dan siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap
negara.

Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban

para pem-baca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk

perusahaan-pe-rusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah.

Agar penilaian yang dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus

atas jumlah yang di-laporkan, dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun

tidak konvensional.

Pertimbangan Mata Uang Asing

Akun-akun yang berdenominasi dalam mata uang asing membuat para analis

menghadapi dua jenis permasalahan yaitu :

1. Berkaitan dengan kemudahan pembaca

2. Menyangkut isi informasi.

Sebagian besar perusahaan di seluruh dunia menetapkan denominasi akun-akun

keuangannya dalam mata uang domisili nasional mereka. Bagi seorang pembaca dari

AS yang terbiasa dengan dolar, analisis akun-akun yang dinyatakan dalam euro dapat

menimbulkan kebingungan. Jawaban yang umum untuk mengatasinya adalah dengan

mentranslasikan saldo-saldo dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik.

Apabila laporan yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para

pembaca dalam melihat akun-akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah

dikenal umum, maka dapat timbal gambaran yang sebenarnya mengalami distorsi.

Secara khusus, perubahan kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan

sering kali menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan

dengan peristiwa yang mendasarinya.

sumber:buku Akuntansi Internasional Frederick Education Prentice.D.S.Choi,Gary K.Meek,International Accounting

Harmonisasi Akuntansi Internasional - Uni Eropa

UNI EROPA (EUROPEAN UNION – EU)

Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa.

Untuk mencapai tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah

inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi:

•Perolehan modal dalam tingkat EU;

•Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang

terintegrasi;

• Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang

sahamnya tercatat.
Direktif Keempat, Ketujuh dan Kedelapan

Direktif EU Keempat, yang dikeluarkan pada tahun 1978, merupakan satu set

aturan akuntansi yang paling luas dan komprehensif dalam kerangka dasar.

Direktif Ketujuh, yang dikeluarkan pada tahun 1983, membahas masalah-masalah

laporan keuangan konsolidasi.

Direktif Kedelapan, dikeluarkan pada tahun 1984, membahas berbagai aspek

kualifikasi profesional yang berwenang untuk melaksanakan audit yang diwajibkan oleh

hukum (audit wajib).
Apakah Upaya Harmonisasi EU telah Berhasil?

Direktif Keempat dan Ketujuh memiliki pengaruh yang dramatis terhadap

pelaporan keuangan di seluruh EU, yaitu membawa akuntansi di seluruh negara

anggota EU ke tahap penyeragaman yang baik dan relatif memadai. Direktif ini

mengharmonisasikan penyajian akan rugi dan laba (laporan laba rugi) serta neraca dan

menambah informasi tambahan minimum dalam catatan, secara khusus pengungkapan

pengaruh aturan pajak atas hasil yang dilaporkan.
Pendekatan Baru EU dan Integrasi Pasar Keuangan Eropa

Komisi mengumumkan bahwa EU perlu untuk bergerak secara tepat dengan

maksud untuk memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan yang sedang berupaya

untuk melakukan pencatatan di Amerika Serikat dan pasar-pasar dunia lainnya akan

tetap dapat bertahan dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC juga menekankan agar

EU memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan standar internasional, yang

menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi

perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional.

Pada tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang baru.

Hal yang menarik dari strategi ini adalah usulan aturan bahwa seluruh perusahaan EU

yang tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk bank, perusahaan asuransi dan SME

(perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-akun konsolidais sesuai

dengan IFRS.
sumber:buku Akuntansi Internasional Frederick Education Prentice.D.S.Choi,Gary K.Meek,International Accounting