Selasa, 23 Maret 2010

ABSTRAK JURNAL MANAJEMEN KEUANGAN

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR BURSA EFEK INDONESIA
abstraks:

Modal kerja merupakan unsur yang penting bagi perusahaan karena tanpa modal kerja yang cukup, aktivitas operasional suatu perusahaan tidak dapat dilangsungkan. Dengan berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat saat mi sehingga terjadi persaingan yang ketat diantara perusahaan sejenis, memperoleh kecukupan modal kerja tersebut menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan industri rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian mi adalah untuk mengetahui sumber dan penggunaan modal kerja perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode yang berusaha mengumpulkan data yang sesuai keadaan yang sebenarnya, menyajikan dan menganalisisnya sehingga dapat memberikan perbandingan yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti yang kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan.
Hasil penelitian diperoleh pengelolaan modal kerja PT Gudang Garam Tbk sangat rendah, karena terlihat dan penurunan yang terjadi setiap periodenya. PT H.M.Sampoerna memiliki pengelolaan modal kerja yang lebih baik dibandingkan PT Gudang Garam Tbk, dimana periode 2001-2002 dan periode 2002-2003 mengalami peningkatan, sedangkan pada periode 2003-2004 perusahaan mengalami penurunan. Untuk PT BAT Indonesia Tbk memiliki keadaan modal kerja hampir sama dengan PT H.M.Sampoerna Tbk dimana terjadi peningkatan di periode 2001-2002 dan periode 2002-2003, tapi mengalami penurunan pada periode 2003-2004. Sedangkan untuk PT Bentoel International Investama Tbk, menurut penulis memiliki pengelolaan modal kerja yang paling baik dibandingkan perusahaan yang lain, terlihat dan peningkatan modal kerja yang signifikan di periode 2003-2004 meskipun pada periode sebelumnya mengalami penurunan modal kerja.
sumber:
http://one.indoskripsi.com/node/5855

ANALISIS IMPLEMENTASI PENJUALAN KREDIT PADA PT.RODASURYA ADIMAS BANJARMASIN

ABSTRAKSI

Dalam menjalankan roda usahanya, suatu perusahaan selalu memerlukan sejumlah modal kerja merupakan salah satu bentuk modal yang erat hubungannya dengan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Untuk itu perlu dianalisa apakah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan telah digunakan secara efisien, karena penggunaan modal kerja yang tepat merupakan penunjang keberhasilan usaha perusahaan.
Salah satu elemen dari modal kerja ialah piutang. Dengan adanya piutang ini memiliki arti yang positif, namun tidak berarti investasi pada piutang tidak menimbulkan resiko. Apabila pihak manajemen tidak berhati-hati dalam mengelola piutangyang dimilikinya, maka akan berakibat cukup fatal sebab yang terlihat disini adalah penjualan kredit yang besar. Semakin besar volume penjualan kredit, semakin besar pula total piutang perusahaan yang berarti semakin tinggi resiko yang dihadapi oleh n\modal kerja.
Berdasarkan data yang dihimpun dari PT. Rodasurya Adimas Banjarmasin, maka dapat terlihat dengan jelas semakin menurunnya tingkat perputaran piutang dan semakin lambatnya waktu pengumpulan piutangdari waktu pengumpulan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini mengakibatkan semakin besarnya modal kerja yang tertanam dalam pada piutang dan semakin menurunnya kemampuan perolehan laba perusahaan.
Dengan tujuan memperbaiki keadaan tersebut, penulis memberikan saran agar perusahaan melakukan perubahan dalam penerapan syarat kredit , lebih selektif dalam memilih debitur, perlunya perusahaan menyusun aging schedule of receivables dan semakin mengaktifkan divisi penagihan piutangnya.

sumber:
http://one.indoskripsi.com/node/9611

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Usahatani jagung

abstraks:

Pertanian

Nahriyanti, 05 012 014 010. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Usahatani jagung (Studi kasus petani jagung di Kel. Panreng Kec. Baranti Kab.Sidrap) dibimbing Oleh Zulkifli dan Amal Said.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi yang diterapkan petani dalam usahatani jagung, 2) keuntungan yang diperoleh petani dalam usahatani jagung.

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Panreng Kecamatan Baranti kabupaten Sidrap. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu mulai bulan maret sampai bulan mei 2007.

Data diperoleh dari 30 orang petani jagung yang dipilih dengan metode acak secara sederhana (random sampling). Data diolah dan dianalisis dengan Fungsi produksi Cobb-Douglass, R/C Ratio, Biaya Per Unit.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa skala ekonomi penggunaan faktor produksi yaitu lahan, benih dan pupuk phonska pada usahatani jagung berada dalam keadaan increasing return to scale dengan jumlah koefisien elastisitasnya 1,002.

Usahatani jagung yang diusahakan petani responden menguntungkan, dengan nilai R/C Ratio 2,53 (R/C > 1) dan keuntungan per kilogram jagung rata-rata Rp. 967,87

sumber:
http://one.indoskripsi.com/node/3880

Senin, 22 Maret 2010

Mereview Abstract Jurnal Finance

Determinants of Corporate Capital Structure in East Asia: Are there differences fromo the Industrialized Countries

| Wednesday, 17 September 2008
By. Mamoru Nagano
Waseda University Institute of Finance
Juli 2003
This paper investigated micro-economic variables that determined corporate capital structure in the East Asian countries of Indonesia, Korea, Malaysia, the Philippines and Thailand in the aftermath of the 1997 Asian financial crisis. In general, there is a high level of dependency by firms on short-term external financing. Based on empirical analyses, the study found a significant negative relationship between firm profitability and corporate debt-to-equity (DE) ratio in all the sample countries. Firm size also has a direct relationship with DE ratio in many countries. On the other hand, the relationship between corporate debt-to-equity (DE) ratio and firm’s tangibility -- generally significant in the industrialized countries -- is entirely insignificant even in the post-crisis period.

Abstract
Prior research has used inaccurate classification rules to distinguish between stock splits and stock devidends. The CRSP classification of two-for-one stock distribution agrees with the actual accounting treatment impacts the announcement period reaction-two for one distributions accounted for as stock dividends are associated with five day announcement returns for distributions accounted for as stock splits. Announcement returns are positively related to earnings growth in the two years following the distribution for stock dividend firms but not for stock split firms, The accounting choise appears to be used to confirm management's private information about future earnings revealed at the time of the distribution announcement.

The Market Reaction to the Choice of Accounting Method for Stock Splits and Large Stock Dividends

| Sunday, 14 September 2008
by. Graeme Rankine; Earl K. Stice
The Journal of Financial and Quantitative Analysis, Vol.32, No.2. (Jun.,1997), pp.161-182.

Abstract
Prior research has used inaccurate classification rules to distinguish between stock splits and stock devidends. The CRSP classification of two-for-one stock distribution agrees with the actual accounting treatment impacts the announcement period reaction-two for one distributions accounted for as stock dividends are associated with five day announcement returns for distributions accounted for as stock splits. Announcement returns are positively related to earnings growth in the two years following the distribution for stock dividend firms but not for stock split firms, The accounting choise appears to be used to confirm management's private information about future earnings revealed at the time of the distribution announcement.

sumber:
http://journalabstract.blogspot.com/2008/09/earnings-and-stocksplits.html

Rabu, 10 Maret 2010

Meringkas Penelitian Akuntansi Financial

Pengaruh Modal Asing Terhadap Tingkat Rentabilitas Modal Sendiri

Modal merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu perusahaan untuk menjamin adanya stabilitas financial dan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Struktur permodalan atau sumber permodalan suatu perusahaan pada dasarnya berasal dari modal sendiri dan modal asing/hutang. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan sedangkan modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan atau modal pinjaman dari pihak kreditur
Adanya hutang/modal asing akan memberikan pengaruh terhadap tingkat rentabilitas ( pendapatan ) modal sendiri, baik itu pengaruh positif atau pengaruh negatif atau bahkan tidak berpengaruh sama sekali. Hal ini bisa terjadi karena setiap menggunakan hutang sebagai modal asing pasti akan disertai dengan tingkat bunga yang harus dibayar oleh pihak perusahaan.
Apabila tingkat rentabilitas eknomi atau hasil pendayagunaan atas hutang/modal asing tersebut lebih besar dibandingkan dengan tingkat bunga atas hutang/modal asing, maka sisa dari pembayaran bunga atas hutang/modal asing tersebut akan menaikkan atau berpengaruh positif terhadap tingkat rentabilitas modal sendiri. Sebaliknya apabila tingkat rentabilitas ekonomi atau hasil pendayagunaan atas hutang/modal asing lebih kecil dari tingkat bunga atas hutang/modal asing maka kekurangan untuk membayar bunga atas hutang/modal asing tersebut harus ditutup dari hasil pendayagunaan modal sendiri atau rentabilitas modal sendiri, dengan kata lain adanya hutang atau modal asing berpengaruh negatif terhadap tingkat rentabilitas modal sendiri.
Untuk melihat bagaimana pengaruh adanya hutang atau modal asing terhadap tingkat rentabilitas modal sendiri, dapat menggunakan analisa ratio yaitu analisa Financial Liverage Indek ( FLI ). Apabila hasil analisa menujukan indek lebih dari 1,00 maka adanya hutang/modal asing tersebut berpengaruh positif terhadap tingkat rentabilitas modal sendiri, tetapi sebaliknya apabila hasil analisa menunjukan indek kurang dari 1,00 maka adanya hutang/modal asing tersebut berpengaruh negatif terhadap tingkat rentabilitas modal sendiri.

sumber:
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/akuntansi/pengaruh-modal-asing-terhadap-tingkat-rentabilitas-modal-sendir-0

Meringkas Penelitian Akuntansi Perilaku

TINJAUAN TERHADAP ILMU KEPERILAKUAN :
DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI
A. Mengapa Mempertimbangkan Aspek Keperilakuan Pada Akuntasi
Berdasarkan pengalaman, banyak manajer dan akuntan telah memperoleh suatu pemahaman yang lebih dari sekadar aspek manusia dalam tugas mereka. Bagaimanapun harus diakui bahwa banyak system akuntansi masih dihadapkan pada berbagai kesulitan manusia yang tidak terhitung, bahkan penggunaan dan penerimaan seluruh system akuntansi terkadang dapat menjadi meragukan. Para manajer terbiasa bebas untuk memanipulasi laporan informasi system akuntansi. Pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan dilakukan atas dasar sudut pandang hasil laporan mereka dan bukan atas dasar kontribusi mereka yang lebih luas terhadap efektivitas organisasi. Sebagian prosedur saat ini juga dapat menimbulkan pembatasan yang tidak diinginkan terhadap inisiatif manajerial. Prosedur dapat menjadi tujuan akhir itu sendiri jika semata-mata dibandingkan dengan teknik organisasi yang lebih luas.
Dalam organisasi, semua anggota mempunyai peran yang harus dimainkan dalam mencapai tujuan organisasi. Peran tersebut bergantung pada seberapa besar porsi tanggung jawab dan rasa tanggung jawab anggota terhadap pencapaian tujuan. Rasa tanggung jawab tersebut pada sebagian organisasi dihargai dalam bentuk penghargaan tertentu. Dalam organisasi, masing-masing mempunyai tujuan dan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Keselarasan tersebut akan dapat lebih diwujudkan manakala individu memahami dan patuh pada ketetapan-ketetapan yang ada di dalam anggaran.
B. Dimensi Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi keperilakuan berada di balik peran akuntansi tradisional yang berarti mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan. Dengan demikian, dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan juga dengan desain, konstruksi, serta penggunaan suatu system informasi akuntansi yang efisien. Akuntansi keperilakuan, dengan mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan system akuntansi, mencerminkan dimensi social dan budaya manusia dalam suatu organisasi.
Bernard Berelson dan GA. Stainer juga menjelaskan secara singkat mengenai definisi keperilakuan, yaitu sebagai suatu riset ilmiah yang berhadapan secara langsung dengan perilaku manusia. Definisi ini menangkap permasalahan inti dari ilmu keperilakuan, yaitu riset ilmiah dan perilaku manusia.
C. Lingkup dan Sasaran Hasil Dari Akuntasi Keperilakuan
Pada masa lalu, para akuntan semata-mata focus pada pengukuran pendapatan dan biaya yang mempelajari pencapaian kinerja perusahaan di masa lalu guna memprediksi masa depan. Mereka mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu adalah hasil masa lalu dari perilaku manusia dan kinerja masa lalu itu sendiri merupakan suatu factor yang akan mempengaruhi perilaku di masa depan. Mereka melewatkan fakta bahwa arti pengendalian secara penuh dari suatu organisasi harus diawali dengan memotivasi dan mengendalikan perilaku, tujuan, serta cita-cita individu yang saling berhubungan dalam organisasi.
D. Persamaan dan Perbedaan Ilmu Keperilakuan dan Akuntansi Keperilakuan
Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi keperilakuan manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dengan akuntansi. Ilmu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu social, sedangkan akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntasi dan pengetahuan keperilakuan. Namun ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan sama-sama menggunakan prinsip sosiologi dan psikologi untuk menilai dan memecahkan permasalahan organisasi.
E. Perspektif Berdasarkan Perilaku Manusia : Psikologi, Sosiologi dan Psikologi Sosial
Ketiga hal tersebut, yaitu psikologi, sosiologi dan psikologi social menjadi kontribusi utama dari ilmu keperilakuan. Ketiganya melakukan pencarian untuk menguraikan dan menjelaskan perilaku manusia, walaupun secara keseluruhan mereka memiliki perspektif yang berbeda mengenai kondisi manusia. Psikologi terutama merasa tertarik dengan bagaimana cara individu bertindak. Fokusnya didasarkan pada tindakan orang-orang ketika mereka bereaksi terhadap stimuli dalam lingkungan mereka, dan perilaku manusia dijelaskan dalam kaitannya dengan ciri, arah dan motivasi individu. Keutamaan psikologi didasarkan pada seseorang sebagai suatu organisasi. Di pihak lain, sosiologi dan psikologi social memusatkan perhatian pada perilaku kelompok social. Penekanan keduanya adalah pada interaksi antara orang-orang dan bukan pada rangsangan fisik. Perilaku diterangkan dalam hubungannya dengan ilmu social, pengaruh social dan ilmu dinamika kelompok.
F. Beberapa Hal Penting Dalam Perilaku Organisasi
Ada beberapa teori perilaku organisasional yang mencerminkan inti yang ditangani oleh teori-teori, yaitu :
1. Teori Peran
2. Struktur Sosial
3. Budaya
4. Komitmen Organisasi
5. Konflik Peran
6. Konflik Kepentingan
7. Pemberdayaan Karyawan

KONSEP KEPERILAKUAN DARI PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIAL
A. Sikap
Sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai tendensi tindakan, baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek, gagasan atau situasi. Sikap mempunyai 3 komponen, yaitu : (1) pengertian; (2) pengaruh; (3) perilaku. Sikap pada hakekatnya merujuk pada bagian afektif dari ketiga komponen tersebut. Sikap memiliki 4 fungsi utama, yaitu : (1) pemahaman, (2) kebutuhan akan kepuasan; (3) defensive ego; dan (4) ungkapan nilai.
B. Beberapa Teori Terkait Dengan Sikap
1. Teori Perubahan Sikap
Setiap hari manusia dipaksa untuk mengubah sikap dan perilaku melalui pesan yang dirancang khusus untuk hal tersebut. Teori perubahan sikap dapat membantu untuk memprediksikan pendekatan yang paling efektif. Sikap, mungkin dapat berubah sebagai hasil pendekatan dan keadaan.
2. Konsistensi dan Teori Perselisihan
Beberapa teori perubahan sikap berasumsi bahwa orang-orang mencoba untuk memelihara konsistensi atau kesesuaian antara sikap dan perilaku mereka. Teori ini memandang perubahan sikap sebagai hal yang masuk akal dan merupakan proses yang mencerminkan orang-orang yang dibuat untuk menyadari inkonsistensi antara sikap dan perilaku mereka, sehingga mereka termotivasi untuk mengoreksi inkonsistensi tersebut dengan mengubah sikap maupun perilakunya kea rah yang lebih baik. Perlu digarisbawahi asumsi dari beberapa teori yang ada, dimana orang-orang tidak dapat memahami akan inkonsistensi tersebut.
3. Teori Disonansi Kognitif
Teori ini menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku. Disonansi dalam hal ini berarti adanya suatu inkonsistensi. Disonansi kognitif mengacu pada setiap inkonsistensi yang dipersepsikan oleh seseorang terhadap dua atau lebih sikapnya, atau terhadap perilaku dengan sikapnya.
4. Teori Persepsi Diri
Teori persepsi diri menganggap bahwa orang-orang mengembangka sikap berdasarkan bagaimana mereka mengamati dan menginterpretasikan perilaku mereka sendiri.
5. Teori Motivasi dan Aplikasinya
Motivasi adalah yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu. System pengendalian akuntansi mensyaratkan adanya suatu pemahaman tentang bagaimana individu-individu dapat termotivasi oleh teori akuntansi.
6. Teori Motivasi Awal
Tahun 1950-an merupakan kurun waktu yang berhasil dalam mengembangkan konsep-konsep motivasi. Tiga teori spesifik dirumuskan selama kurun waktu ini meskipun diserang dengan keras dan saat ini validitasnya dipertanyakan. Ketiga teori ini adalah teori hierarki (anak tangga) kebutuhan, teori X dan Y, dan teori motivasi hygiene. Anda mengetahui bahwa teori-teori ini bersifat awal, setidaknya karena dua alasan : 1) teori-teori ini mewakili suatu dasar darimana teori-teori kontemporer berkembang; dan 2) para manajer mempraktekkan penggunaan teori dan istilah-istilah ini untuk menjelaskan motivasi karyawan secara teratur.
7. Teori Kebutuhan dan Kepuasan
Teori ini dikembangkan oleh Maslow. Kebutuhan menurut maslow dari bawah ke atas adalah sebagai berikut :
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan akan rasa aman
c. Kebutuhan social
d. Kebutuhan akan penghargaan
e. Kebutuhan akan aktualisasi diri
8. Teori Prestasi
Teori ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang berhubungan dengan teori kebutuhan dan kepuasan, yang pada awalnya dikembangkan oleh McClelland di awal tahun 1990. Ada tiga factor dalam teori prestasi ini adalah : prestasi, kekuatan dan afiliasi.
9. Teori Motivasi
Pada pertengahan tahun 1960-an, Herzberg mengajukan suatu teori motivasi yang dibagi ke dalam beberapa factor. Teori ini memiliki pengaruh terhadap kedua jenis perilaku.
10. Teori Keadilan
Teori ini pertama kali disampaikan oleh Adam (1963). Dalam teori keadilan, kunci ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh seorang individu adalah jika orang tersebut membandingkannya dengan lingkungan lainnya. Teori keadilan secara umum merupakan bentuk dasar dari konsep hubungan pertukaran social. Para individu mempertimbangkan input dan output menjadi suatu nilai yang tidak sebanding.
11. Teori ERG
Teori ERG (exixtence, relatedness, growth) menganggap bahwa kebutuhan manusia mempunyai tiga hierarki kebutuhan, yaitu kebutuhan akan eksistensi, kebutuhan akan keterikatan dan kebutuhan akan pertumbuhan. Teori ERG mengandung suatu dimensi frustasi-regresi.Teori ERG menyampaikan bahwa apabila suatu tingkat kebutuhan dari urutan yang lebih tinggi terhalang, maka timbul hasrat dalam individu untuk meningkatkan kebutuhan di tingkat yang lebih rendah.
12. Teori Harapan
Ide dasarnya adalah bahwa motivasi telah ditentukan oeh hasil yang diharapkan akan diperoleh seseorang sebagai akibat dari tindakannya. Variable-variabel kunci dalam teori harapan adalah : usaha, hasil, harapan, instrument-instrumen yang berkaitan dengan hubungan antara hasil tingkat pertama dengan hasil tingkat kedua, hubungan antara prestasi dan imbalan atas pencapaian prestasi, serta valensi yang berkaitan dengan kadar kekuatan dan keinginan seseorang terhadap hasil tertentu
13. Teori Penguatan
Teori ini mengungkapkan bahwa perilaku merupakan fungsi dari akibar yang berkaitan dengan perilaku tersebut.
14. Teori Penetapan Tujuan
Teori ini menguraikan hubungan antara tujuan yang ditetapkan dan prestasi kerja. Konsep dasar dari teori ini adalah bahwa karyawan yang memahami tujuan (apa yang diharapkan organisasi terhadapnya) akan terpengaruh perilaku kerjanya.
15. Teori Atribusi
Teori atribusi beragumentasi bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi kekuatan internal, yaitu factor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti kemampuan atau usaha, dan kekuatan eksternal, yaitu factor-faktor yang berasal dari luar, seperti kesulitan dalam pekerjaan atau keberuntungan.
16. Teori Agensi
Mendasarkan pemikirannya atas adanya perbedaan informasi antara atasan dan bawahan, antara kantor pusat dan cabang dan lain-lain.
17. Pendekatan Dyadic
Pendekatan ini menyatakan bahwa ada dua pihak, yaitu atasan dan bawahan yang berperan dalam proses evaluasi kinerja.
C. Persepsi
Persepsi adalah bagaimana orang-orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek serta manusia. Persepsi dipengaruhi factor dalam situasi yaitu : waktu, keadaan/tempat kerja dan keadaan social. Factor lain yang mempengaruhi persepsi adalah : sikap, motif, kepentingan, pengalaman dan pengharapan. Factor yang lain yang juga mempengaruhi persepsi adalah hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latar belakang dan kedekatan.
D. Nilai
Nilai secara mendasar dinyatakan sebagai suatu modus perilaku atau keadaan akhir dari eksistensi yang khas dan lebih disukai secara pribadi atau social dibandingkan dengan suatu modus perilaku atau keadaan akhir yang berlawanan.
E. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan. Pembelajaran terjadi sebagai hasil dari motivasi, pengalaman dan pengulangan dalam merespon situasi. Kombinasi dari motivasi, pengalaman dan pengulangan dalam merespons situasi ini terjadi dalam 3 bentuk : pengaruh keadaan klasik, pengaruh keadaan operant dan pembelajaran social.
F. Kepribadian
Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis dalam diri seseorang yang menentukan dan mencermikan bagaimana orang tersebut merespon lingkunganya. Kepribadian adalah intisari dari perbedaan individu. Kepribadian cenderung bersifat konsisten dan kronis. Konsep kepribadian dan pengetahuan tentangn komponennya adalah penting karena memungkinkan untuk memprediksi perilaku. Kepribadian bagaimanapun juga dapat berubah. Para akuntan perilaku dapat menghadapi efektifitas orang-orang jika mereka memahami bagaimana kepribadian dikembangkan dan bagaimana kepribadian tersebut dapat diubah.

sumber:
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/akuntansi/akuntansi-keperilakuan

Kamis, 04 Maret 2010

Apa itu METODOLOGI dan DESAIN RISET

Metode Riset dapat dibagi atas:

1.Penelitian Dasar atau murni
Jenis penelitian ini bertujuan untuk pengujian atau untuk membentuk teori baru yang bukan untuk menerapkan hasil-hasil temuannya.

2.Penelitian Terapan atau Pengembangan
Jenis penelitian ini melakukan penerapan teori dalam rangka memecahkan suatu masalah dan melakukan pengujian teori untuk menilai kegunaan teori itu sendiri.Salah satu kegiatan penelitian terapan ini adalah apa yang disebut Penelitian Tindakan yang mencari dan mengidentifikasi masalah lokal untuk menggeneralisasikan hasilnya.

B.METODE SEJARAH

Secara umum sejarah meliputi pengalaman masa lalu yang mrnggambarkan secara kritis seluruh kebenaran kejadian atau fakta untuk membantu mengetahui apa yang harus dikerjakan sekarang dan masa yang akan datang .Riset sejarah menghendaki data yang bersumber dari data primer yaitu dokumen dan peninggalan ,Sumber data sekunder dapat dipakai bila data primer tidak ditemukan.

C.METODE DESKRIPTIF

Menurut Travers(1978),metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.
Menurut Consuelo (1988),riset dengan metode deskriptif terdiri dari beberapa macam yaitu:

1.Studi Kasus
Merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya.

2.Survei
Survei digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki kenapa gejala tersebut ada,sehingga tidak perlu memperhitungkan hubungan antara variabel-variabel karena metode ini hanya menggunakan data yang ada untuk pemecahan masalah daripada pengujian hipotesis.

3.Riset Pengembangan
Penelitian ini berguna untuk memperoleh informasi tentang pengembangan suatu objek tertentu dalam jangka waktu tertentu.Ada dua cara yang saling melengkapi dalam melakukan penelitian pengembangan ini yaitu:
-Metode Longitudinal
-Metode Cross-sectional

4.Riset Lanjutan
Riset ini dilakukan bila peneliti hendak mengetahui perkembangan lanjutan dari subyek setelah diberi perlakuan tertentu.

5.Riset Dokumen
Metode yang dipakai peneliti untuk meliputi pengumpulan data dan informasi melalui pengujian arsip dan dokumen.

6.Riset Kecendrungan
Metode yang bertujuan melihat kondisi yang akan datang dengan melakukan proyeksi.

7.Riset Korelasi
Penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel yang berbeda dalamsuatu populasi.

D.METODE EKSPERIMEN

Merupakan langkah-langkah lengkap yang diambil sebelum eksperimen dilakukan agar data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh sehingga analisis menjadi objektif.
Aray(1972)meringkas konsep eksperimen kedalam 3 karakteristik,bahwa:
-Variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasi.
-Semua variabel,kecuali variabel terikat,adalah konstan.
-Pengaruh pemanipulasian variabel bebas atas variabel terikat dapat diamati atau diukur.

F.METODE PARTISIPATORIS

Riset yang menyangkut kehidupan manusia harus dicari metodenya yang lebih cepat.Metode ini memiliki beberapa prinsip yang harus dipenuhi,antara lain mempunyai implikasi ideologis,memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,melibatkan semua partisipan yang terlibat dalam riset.

G.DESAIN RISET

Merupakan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian yang ciri-cirinya adalah:
1.Desain dalam merencanakan penelitian.
2.Desain dalam melaksanakan penelitian.
-Disain Sample
-Desain Instrumen
-Desain Analisis
-Disain Administrasi

H.JENIS DESAIN RISET

Pengelompokan disain riset yang lengkap dan menyeluruh tampaknya belum ada ,hal ini dapat dilihat dari macam-macamnyapendapat para ahli tentang jenis-jenis desain yang ditemukan.

1.Desain Eksploratori
Biasanya suaru risetdilaksanakan dalam rangka menguji hipotesis-hipotesis berdasarkan data masa lampau atau teori yang ada.

2.Desain Deskriptif
Desain yang bertujuan untuk menguraikan sifat suatu fenomena tertentu.Desain ini hanya mengumpulkan fakta dan menguraikannya secara menyeluruh dan teliti sesuai dengan persoalan yang akan dipecahkan.

3.Desain Kausal
Desain ini berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dangan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.



sumber:Drs.Husein Umar,S.E,M.M.,MBA( Riset Akuntansi)